Wednesday, October 5, 2011

Terpikat Janda Sebelah


- Paling cocok Muhdi, 40 (bukan nama sebenarnya), ini jadi pengurus atau Ketua Umum Partai Karya Peduli Janda. Soalnya, begitu ada janda mulus dekat rumah, langsung disikatnya. Aksi selingkuh ini baru ketahuan istri, saat dia sedang duaan dengan Ny. Yulia, 37 (bukan nama sebenarnya), tahu-tahu kepergok anaknya. Jadi deh mereka terlibat Perang Dunia ke III.

Laki-laki di mana pun sama. Nggak di Lampung nggak di Jawa, asal ketemu perempuan mulus, mata keranjangnya pasti kumat. Yang imannya kuat, mampu mengendalikan diri. Tapi yang imannya setebal selotip, banyak yang menjadi liar. Karena prinsipnya, cemplak dulu, urusan belakangan. Jikalau sudah begini, yang dipikirkan hanya begituan melulu dan lupa pada keluarga di rumah.

Muhdi warga Jalan Imam Bonjol Gg Masjid Sukajawa, Bandar Lampung, termasuk yang demikian. Sehari-harinya dia bekerja sebagai kasie gaji di Biro Keuangan Pemprov Lampung. Duitnya lumayan banyak. Nah, ketika rejeki lumayan, tak beda dengan lelaki lain, dia ingin berinvestasi dalam bidang ……selangkangan. Tapi siapa sasarannya? Sebagai lelaki yang sudah punya sejumlah anak, memang kurang laku di pasaran.

Tapi Muhdi memang selalu optimis menjalani kehidupan. Kebetulan dekat rumahnya ada janda asal Bandung, Yulia namanya. Orangnya cantik, kulitnya putih bersih, betisnya mbunting padi pula. Bodinya meck, sekel nan cemekel. Sebetulnya dia naksir banget sama warga baru yang statusnya mengontrak itu. Tapi karena jaga imej dan takut istri, gejolak “kawula muda” dalam sarung selalu diredamnya dengan berbagai cara.

Sekali waktu Muhdi berhasil bertatap muka dari hati ke hati. Kesimpulanya, Julia – Muhdi memiliki platform yang sama. Tapi untuk serta merta berkoalisi dan dilanjutkan dengan eksekusi, Muhdi merasa kikuk. Maka dia pun menyarankan agar Yulia pindah kontrakan yang jauh. Berapa biayanya, siap mendanai secara full. Di tempat baru, mereka bisa membangun koalisi baru secara berkesinambungan.

Tentu saja Yulia mengikuti saran itu. Dia segera pindah kontrakan ke
daerah Labuhandalam Tanjungsenang. Sebulan di sana, barulah Muhdi masuk dan menjalin koalisi sekaligus “eksekusi” secara aman dan damai. Pulang kerja biasanya langsung ke rumah, sekarang memerlukan “tune up” dulu di rumah Yulia. Menjelang magrib baru dia tiba di rumah. Saat ditanya istri, jawabnya klasik: Ada rapat di kantor.

Tapi sebagai PNS yang gajinya terbatas dan obyekannya tak seberapa besar, mengongkosi dua dapur memang bisa bikin kedodoran. Sejak itu istri Muhdi merasakan anggaran belanja di rumah mulai berkurang. Dia heran juga, siapa gerangan yang memainkan anggaran itu? Muhdi suaminya kan bukan anggota Banggar DPR, tapi dana tiap bulan kok menyusut terus.

Sekali waktu putri Muhdi memergoki ayahnya berduaan dengan Ny. Yulia yang selama ini sangat dikenalnya. Nah, laporan pun segera masuk ke rumah. Ibunya anak-anak mulai mencak-mencak. Diantar anak selaku saksi mata, penggerebekan dilakukan. Benar juga, Muhdi tertangkap basah sedang bercengkerama dengan Yulia yang bekas tetangga di Sukajawa. Polisi pun dihubungi dan pasangan mesum itu digerebek. Kini baik Muhdi maupun Yulia sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Tanjungseneng. “Saya kapok, dan akan kembali ke istri,” kata Muhdi di depan petugas.

Bagus, di rumah palang pintu sudah menunggu! (LP/Gunarso TS)

No comments:

Post a Comment