Awal pertemuan sofia dengan saiful secara kebetulan karena malam itu sofia dan seorang temannya sedang dalam kesusahan,mereka sama-sama tidak mengenal satu sama lain dan sungguh sofia merasa ragu dan takut kalau-kalau dia adalah laki-laki jahat yang ingin mencelakainya.
Pagi itu handpone teman sofia berdering, ternyata si penelpon adalah laki-laki semalam yang telah menyelamatkan mereka.
Sofia terkejut karena saiful ternyata mempunyai dua orang istri, musnah sudah semua mimpi -mimpi manisnya bersama laki-laki itu setelah diketahui bahwa dia mempunyai pacar yang kala itu berada di Hongkong.Handphone berdering tak di sangka ternyata saiful menelpon dan amat mengkhawatirkankan keadaan sofia karena sofia tak punya uang sepeserpun juga tak mempunyai baju yang cukup. Kini keduanya mulai akrab dan mereka terbiasa berkomunikasi. Saiful mengirimkan pesan singkat karena dia mengerti bahwa istrinya tadi siang telah mengirimkan pesan yang menyakitkan hati sofia, akan tetapi sofia tak menghraukan pesan tersebut karena sebenarnya sofia ada acara bertemu dengan salah satu insinyur dari kantor bosnya. Tapi sofia tak tega membiarkan laki-laki itu dengan derita batinnya.Sofia mengerti dan dia membohongi perasaannya,meski kadang istrinya saiful menelpon atau mengirimkan pesan,akan tetapi sofia tidak terlalu menanggapinya. Saiful berusaha memberikan semangat untuk terus berusaha supaya tetap tabah dan sabar. Saiful mulai mengerti,bahwa sofia sangat berarti saat itu di banding istri saiful yang cenderung menekan perasaannya,juga saiful mulai menemukan semangat hidup setelah selama enam bulan terakhir fikirannya tak menentu dan terarah akibat depresi karena kehilangan adik perempuan satu-satunya,pekerjaannya terbengkalai dan saiful merasa kecewa pada orang-orang yang di dekatnya saat itu termasuk istri-istrinya yang saat itu dianggap tak mampu memberi dukungan,maka saiful memutuskan bahwa dia menceraikan semua istrinya.
Sore itu setelah sofia berada di rumahnya saiful datang,'maaf aku mengganggu sebentar," katanya sambil duduk dengan senyum yang di paksakan'
menurut mas,apa yang harus ku lakukan? tatapan mata sofia amat sedih,lalu saiful menjawab,'
hmmm menurut mas sih karena aku sudah kecewa dengan mereka istri-istriku maka aku sangat menghargaimu dan saran juga pandanganmu tentang masa depan dan harapan saling menyayangi keluarga kita masing-masing, tapi apakah mas masih mengharapkan istrinya yang sudah diceraikan, jawab sofia' atau mungkin mas masih berharap lebih dari pacar mas yang ada di hongkong? iya mas faham, jawab saiful lirih 'tapi alangkah bodohnya jika kita menyukai dan mencintai orang yang salah, Orang yang sudah jelas menyakiti hati dan perasaanku dan merendahkan harga diriku jawab saiful tegas.Tapi mas 'anggap saja mereka bukan yang terbaik bagimu jawabku singkat'.
Aku sudah melepaskan mereka dan ingin memulai hidup baru dengan mu, pinta saiful,tidak ada gunanya mengharapkan perubahan darinya,semua jerih payahku selama ini tidak cukup berarti baginya dan dia merasa masih kurang 'tambah saiful, aku tak bisa berbuat apa-apa,disaat aku ingin pulang istriku di rumah menuntutku supaya pulang dengan uang yang cukup untuk membangun rumah orang tuanya,dan istriku yang disini melarang untuk pulang padahal tadinya aku sudah siap dengan resiko apapun yang terjadi. Tak terasa airmata membanjiri wajah sofia saat saiful bercerita tentang kisah adik nya, karena sampai ajal menjemputnya tak bisa memenuhi permintaannya yaitu pulang kerumahnya
Beberapa hari kemudian sofia mengabari ibunya sekaligus meminta restu bahwa dia akan dipinang saiful. ahirnya mereka hidup bahagia dan saiful lebih membimbing dan mengarahkan sofia,dengan pengalaman dari kesalahan masa lalunya saiful menjadi lebih bijaksana,keputusan dan nasehat yang sering saiful berikan kepada sofia bukan sekedar teori hasil dari membaca buku atau artikel tentang hubungan dalam rumah tangga tapi juga dari pengalaman hidup yang pernah di lewatinya.
No comments:
Post a Comment