Untuk suamiku yang menyayangiku,terimakasih karna telah membuat hari-hariku menyenangkan,dan telah mewarnai coretan diary hidupku lebih semarak,hari ini ingatanku kembali kemasa anak-anak,dimana ibuku setiap mempunyai uang lebih dari hasil dagangannya, ia selalu mengajakku kepasar walau hanya membelikan aku mainan atau boneka yang murah tapi hatiku sangat bahagia saat itu. Masa kecilku tidaklah seberuntung teman dan saudara sepupuku,masa kecilku amatlah menyedihkan karena di usia tiga tahun orangtuaku bercerai,kami hidup terpisah dan aku tinggal di rumah nenek dari ibuku. sampai aku menginjak usia remaja ibuku barulah berhenti berjualan karena dia merasa sudah cukup pendidikanku
Seiring berjalannya waktu,kadang-kadang kerinduanku pada ibu juga masa-masa indah itu terbersit,disaat aku suami dan anakku pergi ke pasar di keramaian kota jeddah saudi arabia,tiba-tiba hati kecilku berkata,aku serasa berada dalam cengkraman tangan ibuku,saat kami berada di pasar. Saat ini yang aku rasakan sama persis dengan perasaan saat aku di tawari sebuah boneka.Tapi saat ini yang di tawarkan suamiku adalah sebuah handphone tak terhitung berapa bahagianya perasaanku saat ini tiba-tiba airmata bahagiaku menetes. Terimakasih suamiku hanya kata itu yang bisa aku ucapkan ,terimakasih atas semua pengorbanan juga kesetiaanmu selama ini.
Ibu kau memang tidak salah memilih dia sebagai suamiku juga teman dalam segala hal baik suka maupun dukaku,terlebih saat aku kehilanganmu,kini hanya dia pengganti semua keluargaku.
Sekali lagi terimakasih suamiku walau ibu telah tiada tapi aku yakin dalam dirimu kutemukan kembali kasih sayangnya,kekasih sejati yang tak pernah meninggalkanku walau hilang dari pandangan.
visit here
ReplyDeletethanks for your attention
ReplyDeletejadi sedih ni inget ema..hehr
ReplyDelete