Saturday, December 10, 2011

Awal Kisah Di Akhir Remaja


masa remaja ku bisa di bilang tak seberuntung teman sebaya ku,karena saat duduk di kelas dua SMU aku harus mengikuti semua kehendak orang tua ku walau itu amat bertentangan dengan hati nurani ku,tapi sebagai anak yang berbakti kepada orang tua,aku rela menikah dengan laki laki pilihan kedua orang tuaku,setelah menikahpun kehidupan kami tak seperti pasangan suami istri pada umumnya, kehidupan kami sebagai suami istri terpisah mengingat status ku masih sebagai seorang pelajar,aku rela mengikuti kehendak orang tua karena adik perempuanku sudah siap menuju jenjang pernikahan,mungkin ini sebagai ungkapan dari rasa kasih sayang ku terhadap kedua orang tua,karena menurut mitos orang sunda anak perempuan yang di langkah oleh adik perempuan hukum nya “pamali” atau takut terjadi suatu yang tidak di kehendaki.

Disaat pengumuman kelulusan tiba,bukan kegembiraan yang aku rasakan,meski teman teman ku begitu berbahagia dengan kelulusan mereka,bagi ku kelulusan ini adalah awal dari kehidupan baru,dimana mengharuskan aku untuk meninggalkan semua keindahan masa masa remaja,tapi aku juga sadar bahwa ini bukanlah akhir dari segalanya,aku berusaha untuk tetap tegar setelah ibuku tak henti hentinya menasehatiku.

Dengan berjalannya waktu ternyata aku mampu menahan semua derita dan cobaan hidup ini,menjalani kehidupan bersama dengan orang yang sebelumnya takku kenal,walau demikian aku pun berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk suamiku dan kedua mertuaku,meski kadang aku menangis karena suamiku tidak pernah mau bekerja untuk kebutuhanku sebagai seorang istri,aku berusaha bersabar dan selalu menerima.

Selang beberapa bulan dari kelulusan ku,akupun positif hamil dan tak lama kemudian suamiku mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan catering dan saat itu suamiku di tempatkan pada lokasi pengeboran minyak lepas pantai,karena jarak yang tidak memungkinkan suamiku untuk pulang,lahirlah anakku tanpa kehadiran suamiku,masa masa sulit mulai kembali menghampiri ku,dan itu mengharuskan aku untuk berjuang mencari biaya guna kelangsungan hidup aku dan anakku,di awali dengan keberanianku melamar ke perusahaan milik suami sahabatku di jakarta ahirnya aku di terima sebagai karyawati,kehidupanku mulai kembali normal,karena tak mau anakku terlantar karena pekerjaanku,maka aku bawa ibu dan anakku ke sebuah kontrakan kecil di kawasan cengkareng,tiga tahun sudah berlalu,suamiku malah semakin terlena dengan kehidupannya sendiri,sejak aku bekerja biaya kebutuhan keluarga adalah uang dari hasil kerjaku,tapi aku masih sabar kendati cobaan demi cobaan datang menghampiri,perlakuan kasar dari suamiku hari demi hari semakin membuatku lebih terpuruk sampai suatu ketika karena perbuatan suamiku,aku harus masuk rumah sakit,sejak saat itu muncullah pikiran di benakku untuk mengahiri semua penderitaan ini,atas persetujuan kedua orang tua serta saudara saudaraku,ahirnya kami pun cerai.

Mulai sejak itu aku mencoba memberanikan diri mencari nafkah untuk anak dan ibuku,liku liku kehidupan aku lewati tahun berganti tahun ahirnya aku berangkat ke luar negeri,tapi tdk seberuntung nasib TKI yang lain,majikanku tergolong keluarga yang kurang mampu ,sekitar tiga bulan lamanya aku tersiksa karena tidak mendapat makanan yang layak,juga gaji yang aku harapkan tak kunjung datang,setelah mencoba berbagai cara termasuk menghubungi PJTKIS yang memberangkatkanku dengan tujuan mendapat bantuan untuk mebujuk majikan supaya mau memberikan gajiku,ternyata apa yang kulakukan semua sia sia,ahirnya aku keluar dari rumah majikanku dan nasib berkata lain,aku malah mendapatkan jodoh dengan tidak di sengaja, kriteria yang selama ini aku idamkan dari seorang laki laki yang aku anggap pantas menjadi figur seorang bapak dan suami,akhirnya aku menikah dan hidup berbahagia,dan kini di karunia lagi seorang anak laki laki,sungguh sebuah perjuangan hidup yang penuh liku dan kerikil tajam …tapi lihat cara ALLAH, menunjukan keagungan NYA kini aku tak henti berucap syukur atas rahmat dan nikmat NYA,subhanallah,aku kini bisa merasa tenang figur seorang suami,dan bapak untuk anak anakku telah aku temukan,bahkan suatu ketika anak sulungku berkata”Dia memang pantas di banggakan sebagai seorang bapak”,saat ini aku hanya mampu berdo’a semoga semua ini menjadi awal dari ahir yang bahagia untuk ku dan anak anakku.

2 comments:

  1. wah, cerita yang berliku namun ternyata akhirnya happy ending kan ya ... semoga selalu bahagia yg dirasa ^_^

    ReplyDelete
  2. Alhamdulilah Akhirnya bahagia ya mbak...
    ikut senang bacanya...

    ReplyDelete