Wednesday, December 14, 2011

Saat Aku Memilih Menjadi Seorang TKI


Sore itu ketika aku dan teman-temanku tiba di airport madinah almunawaroh aku merasa tertegun,karena pemandangannya lain sekali disana ada ibu-ibu juga sebagian wanita muda belia,ternyata ini awal mula kehidupanku sebagai BMI di saudi arabia. Lima jam sudah aku menunggu calon majikan ku menjemput tapi sampai keesokan harinya barulah dia muncul, seorang kakek dan anak muda bertubuh besar tiba-tiba memanggil namaku lalu aku bergegas menghampiri suara panggilan itu dan ternyata mulai saat ini aku akan terpisah dengan rombongan teman satu nasib denganku.
Di perjalanan banyak pertanyaan dari kakek dan anaknya, akupun tidak begitu menghiraukan karena rasa kantuk dan lapar yang ku tahan. kira kira setengah jam perjalanan akhirnya tibalah aku di sebuah bangunan tua berlantai empat, dalam hati aku bertanya inikah rumah tempat tinggal majikanku,setelah kami sama-sama menaiki tangga tibalah di lantai empat dan oh ternyata seorang nenek dan dua anak muda bertubuh besar datang memberi salam dan ucapan selamat datang di rumah mereka. kemudian akupun di beri sepotong roti dan segelas teh hangat akhirnya nenek dan kakek mempersilahkan ku untuk tidur mengingat perjalanan dari jakarta menuju kota madinah dengan jarak tempuh tiga hari karena singgah di singapore dan india dingin nya air conditioner di pesawat yang membuat batuk ku tak berhenti. tak terasa adzan ashar berkumandang, tiba-tiba nenek membangunkanku dengan suara lantang, ternyata ini adalah awal yang menyedihkan. aku serasa bersalah meninggalkan anakku yang masih balita, suara nenek bagai petir menyambar tatkala terlontar kata-kata kotor dari mulutnya, tambah aku menangis karena baru kali ini ada orang yang memanggilku dengan sebutan binatang, sejak saat itu setiap mereka memanggilku tidak pernah terdengar suara pelan dan kata-kata halus pasti dengan lantang dan panggilan binatang yang ku dengar.
Sebulan telah berlalu sabun mandi dan shampo ku telah habis aku berusaha dengan sopan meminta kepada nenek, tapi jawaban nya sepele "dalam hatiku bertanya apakah aku salah meminta itu semua? kini aku mulai merasa benar-benar bersalah karena ibuku sakit dan ingin aku menelpon nya segera, walau dengan sembunyi-sembunyi teman satu rumah yang kebetulan kerja pada anak nenek dia membawa handphone dengan sembunyi sembunyi dan tidak di ketahui majikannya.
Tubuhku semakin kecil berat badanku yang kian menurun karena tidak tersedia makanan, di dapur hanya ada air galon semua makanan di sembunyikan di bawah kolong tempat tidur saat itu aku memberanikan diri memohon kepada majikan untuk menghubungi nomor ibuku, mereka mengangguk setuju tapi aku harus menunggu sampai hari jum'at.
Setelah ku ketahui keadaan ibu dan anakku ternyata mereka menunggu uang kiriman dariku yang hingga saat ini belum juga di kasih, kembali ku coba dengan sopan memohon supaya mereka mau mengirim uang gajiku,tapi mereka hanya bilang toyib dan insya allah. aku berusaha untuk tetap tegar dengan perlakuan majikanku, mungkin semua ini adalah kesalahanku mengambil keputusan untuk menjadi seorang TKW, dengan harapan bisa menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan cepat tanpa pertimbangan yang matang, padahal saat itu aku masih bekerja sebagai asisten produksi di sebuah perusahaan garmen. kini aku bisa merasakan betapa pahit dan sedihnya jadi seorang TKW, meski aku percaya di luar sana banyak teman -teman yang bernasib lebih baik atau bahkan lebih buruk dariku, pengalaman pribadiku ini akan aku jadikan cermin dalam hidupku.

17 comments:

  1. TKW itu apa ya? Adakah kamu menjadi pembantu rumah di Madinah? Kalau betul saya amat simpati dengan kamu, budaya orang Arab memang kasar sekali dan kamu pula terpaksa mengharungi keadaan yang tidak enak untuk jangka masa yang lama, saya berharap kamu terus bersabar dan jangan lupa berdoa semoga Allah ringankan bebananmu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa bangsa arab wataknya kasar2.?

      Apakah merka di takdirkan untuk menjadi orang yg tdk menghargai sesama mahluk Allh. ?

      Delete
  2. ya ukhti ,,,,TKW means migrant worker or house maid,,, amin ...terima kasih atas do'a nya.

    ReplyDelete
  3. Begitu trenyuh hati ini saat membaca pengalaman hidup sobat. Itu mungkin hanya sebagian kecil pengalaman sobat karena tak ada hentinya berita2 yang lebih menggetirkan.

    Semoga Allah selalu melindungi sobat & keluarga.

    ReplyDelete
  4. Aduhhhh....sampe ga bisa berkata2 lagi nih....PRIHATIN banget dech...

    ReplyDelete
  5. kang asep terimakasih do'a dan support nya

    ReplyDelete
  6. icah.banjarmasin....makasih atas perhatian nya

    ReplyDelete
  7. Semoga penderitaan ini segera berakhir,berdoa & berharaplah kepada DIA yang Maha Kuasa

    ReplyDelete
  8. Hidup adalah pilihan. Terima dah hadapilah! Di tempat lain, kadang tidak sebagus yang kamu fikirkan. Semoga menjadi pengalaman....

    ReplyDelete
  9. Tak selamanya apa yang kita impikan sesuai dengan apa yang alami, memang untuk menjadi seorang pemenang dalam menjalani hidup tentunya perlu sebuah pengorbanan yang kadang kita berkata "aq tidak sanggup lagi",,, namun hati sanubari kita berkata lain bahwa " jangan pernah menyerah, ini adalah awal kita untuk mencapai sebuah jalan kesuksesan" Kesabaran menjadi kunci kemenangan yang hakiki,,,, semoga kita selalu menjadi hambanNYA yang sabar,,, aminnn

    ReplyDelete
  10. Aamiin, terimakasih atas do'a dan supportnya semoga dengan coretan tentang pengalaman pribadi ini bisa menjadi penyemangat kawan" dalam menghadapi tantangan, terutama kami yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

    ReplyDelete
  11. sebuah cerita yang cukup memilukan, nice post . semoga menjadi salah satu dominasi Gan, thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih gan atas suport serta dukungannya,,

      Delete
  12. selamat ikut kontes, tapi sayang artikel blog saya kok belum diapprove oleh panitia mba.
    tolong bantuin donk mba , tks ya

    ReplyDelete
  13. maaf telat ,,heheh menurut keterangan yg saya terima team penyelenggara sedang terjun ke lapangan,

    ReplyDelete
  14. Salam, Mbak Maryam :)
    Salam ukhuwah....

    Sekarang masih di Arabkah?

    ReplyDelete
  15. waalaikum salam,,, ya alhamdulillah saat ini sy masih di jeddah

    ReplyDelete